Jumat, 18 Februari 2011

Penyu Belimbing


Tabob (sebutan dalam bahasa Kei) atau dalam bahasa Indonesia disebut penyu belimbing merupakan suatu sumberdaya laut yang khas dan endemik di kawasan pesisir barat Pulau Kei Kecil khususnya di kawasan masyarakat adat Nu Fit Roah. Pandangan tentang ketersediaan Sumber Daya Laut (SDL) oleh sebagian besar masyarakat di Nu Fit Roah adalah “Tabob” merupakan sumberdaya yang tidak akan punah. Hal ini didasari pada anggapan masyarakat tradisional bahwa Tabob sebagai Tad (tanda), Ub (leluhur), dan makanan pusaka mereka. Ini membuat mereka dapat berburu tabob sebanyak mungkin tanpa memperhatikan kelestariannya.


TEMPO Interaktif, Bengkulu – Penyu jenis Belimbing berukuran raksasa dengan diameter 2 meter dan berat ratusan kilogram terdampar di Danau Langut, kawasan Konservasi Penyu, Desa Retak Ilir, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu, kemarin malam. Saat ini penyu itu diamankan aktivis Konservasi Penyu.

Menurut Sekretaris Konservasi Penyu Khairul Amra, setelah melakukan penyisiran di area Penyu ditemukan, mereka juga menemukan 65 butir telur. Sebelumnya mereka telah menemukan 112 butir telur satwa langka tersebut. “Sehingga jumlah telur yang telah kita temukan 177 butir yang rencananya akan ditetaskan,” ujar Khairul, Senin (14/2).

Penemuan Penyu jenis Belimbing raksasa ini, kata Khairul, bukan kali pertama. Bulan ini telah tiga ekor penyu ditemukan terdampar di kawasan konservasi.

Khairul menambahkan, untuk menyelamatkan hewan yang dapat hidup puluhan tahun tersebut dari para pemburu, maka hari ini penyu tersebut akan dibimbing untuk kembali menuju laut. “Meski hingga saat ini kita belum menerima laporan ada penyu yang dibunuh, namun tindakan pencegahan tetap dilakukan,” ujar Khairul.

Sementara itu ratusan telur penyu yang ada, menurut Khairul, rencananya akan ditetaskan. Para pencinta penyu tersebut telah membuat lingkungan buatan untuk menunjang proses penetasan. “Ini pertama kalinya bagi kita untuk melakukan penetasan, diharapkan ini akan berhasil, tinggal lagi lingkungan pendukung semoga cocok untuk penetasan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu Amon Zamora mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan laporan terkait penemuan tersebut. “Kita akan menurunkan tim ke lokasi, berkoordinasi dengan pihak di sana untuk menetaskan telur-telur tersebut,” katanya.

Amon mengatakan, penyu belimbing merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya yang saat ini hampir punah, laju kepunahan sebesar 95 persen dalam 22 tahun terakhir. Diharapkan telur-telur tersebut dapat menambah populasi dan mengurangi laju kepunahan sang penyu.


KOMPAS.com — Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) menampakkan diri di salah satu pantai di Sumatera. Penyu belimbing adalah salah satu jenis penyu yang sangat langka dan tergolong paling terancam punah.

Khairul Amra, anggota grup konservasi lokal, Kamis (17/2/2011) mengatakan kepada AP bahwa ia menjumpai penyu itu selama akhir pekan sebelum penyu itu kembali ke air. Khairul mengatakan, ia menjumpai penyu tersebut bersama lusinan telur yang diletakkan penyu itu.

Ini untuk ketiga kalinya para ahli menjumpai penyu jenis tersebut di pantai yang sama. Penyu belimbing adalah spesies yang telah mengembara lautan selama 100 juta tahun. Namun, kini jumlah penyu belimbing hanya sekitar 30.000 ekor.

Spesies yang ditemui di Sumatera ini memiliki ukuran 3 meter, ukuran maksimal penyu jenis itu bisa tumbuh. Keberadaan spesies ini terancam oleh perburuan telur dan perikanan komersial.

Tidak ada komentar: