Selasa, 19 Mei 2009

Topologi Jaringan Transport Optik

Abstrak :


Perkembangan dan trend trafik data yang sangat cepat telah mendorong semakin berkembangnya teknologi jaringan transport optic yang mampu mengakomodasi kebutuhan bandwidth yang sangat besar (Next Generation Optical Transport Network).
Aspek
kehandalan dan reliablitas menjadi krusial dalam jaringan optic transport karena melibatkan trafik yang besar dan potensi lost pendapatan yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan topologi jaringan transport yang handal.

Dalam
era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat, masyarakat modern memerlukan adanya sarana komunikasi yang handal dan canggih.
Sarana komunikasi yang dibutuhkan tersebut harus berorientasi untuk memenuhi kebutuhan layanan yang berlaku tidak hanya saat ini, namun juga diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan layanan di masa mendatang. Guna memenuhi kebutuhan itu diperlukan suatu jaringan yang handal, dengan kapasitas menampung bandwidth yang besar dengan kemudahan penambahan kapasitas, performansi yang lebih baik, tingkat ketersediaan yang tinggi, dan fleksibilitas yang baik. Jaringan Fiber Optik adalah jaringan yang dipercaya mampu menangani masalah tersebut.
Perkembangan pada jaringan ini, didahului oleh dua jenis sistem transmisi yang dipakai yaitu Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) dan Synchronous Digital Hierarchy (SDH), dan saat ini berkembang teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) dan Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM).

A. Teknologi Jaringan Transport Optik.

Percepatan
kebutuhan bandwidth yang terutama diakibatkan oleh pesatnya pertumbuhan trafik data seperti Internet, Intranet, dan aplikasi multimedia telah mendorong terjadinya evolusi yang sangat cepat di sisi teknologi jaringan transport. Jaringan transport yang sebelumnya hanya mampu mendukung kecepatan pada orde Mbit/s, berkembang dengan cepat memasuki orde Gbit/s bahkan Tbit/s! Inovasi di bidang jaringan transport ini didahului oleh penemuan teknologi SDH yang kemudian diikuti teknologi jaringan optik yang beroperasi dalam domain panjang gelombang, yaitu WDM (Wavelength Division Multiplexing), DWDM (Dense WDM), OADM (Optical Add/Drop Multipexer), dan OXC (Optical Cross Connect). Dengan inovasi tersebut, saat ini, bandwidth bukan lagi sesuatu yang teramat mewah dan sulit untuk diperoleh. Jaringan Transport Optik Masa Depan, terutama untuk area backbone diyakini akan didominasi oleh teknologi berbasis Dense Wavelength Division Multiplexing dengan dukungan teknologi yang menggunakan prinsip optik/optik/optik (bukan optik/elektrik/optik) dan fiber dengan tipe G.655.
Prinsip Kerja Jaringan Transport Optik Masa Depan/DWDM adalah mentransmisikan trafik dengan kecepatan n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps dalam bentuk sinyal-sinyal dengan panjang gelombang () yang berbeda pada satu fiber.


Gambar 1. Sistem Transmisi Multi Panjang Gelombang (xWDM)

Dalam
penerapan-penerapan teknologi diatas, ada beberapa tipe topologi yang dapat diimplementasikan dengan memenuhi kebutuhan akan proteksi pada level yang diinginkan (mencapai hingga 100%). Dalam jaringan telekomunikasi pada umumnya terdapat dua alternatif utama sebagai topologi jaringan untuk teknologi jaringan transport masa depan. Kedua topologi tersebut adalah topologi ring dan mesh.

B. Topologi Ring.


Topologi ring adalah topologi umum digunakan dalam jaringan SDH yang memiliki tingkat kehandalan yang tinggi dengan sistem proteksi self healing ring, dan tingkat survivabilitas 100%. Komponen perangkat utama dari topologi ini adalah Add Drop Multiplexer (ADM) pada jaringan SDH dan Optical Add Drop Multiplexer pada teknologi Jaringan Transport Optik Masa Depan atau DWDM. Dalam konfigurasi ring, perangkat OADM berfungsi melakukan add/drop sinyal dalam sistem. Konfigurasi ring, seperti juga pada jaringan SDH, dimaksudkan untuk mengimplementasikan sistem proteksi. Prinsip dasar OADM (dengan topologi ring) adalah:
Melakukan multiplexing panjang gelombang.
Memiliki kemampuan menurunkan panjang gelombangdi suatu titik, di mana OADM ditempatkan.
Memiliki kemampuan add/drop panjang gelombangdi titik OADM.
Memiliki sistem cross connect pada satuan .


Gambar 2. Wavelenth/Optical Add Drop Multiplexer (W/OADM)

Bila
DWDM diimplementasikan berdasarkan topologi ring, maka jumlah perangkat dan komponen yang dipergunakan dalam sistem akan menjadi lebih sedikit. Jika sistem yang digunakan adalah n x 2,5 Gbps maka total trafik yang mampu untuk dibawa oleh sistem ring DWDM adalah sama dengan 8 x 2,5 Gbps (n=16). Bila terjadi kerusakan node atau fiber, sistem ring DWDM dapat melakukan proteksi dengan metode pengaturan proteksi sinyal dan sinyal kerja mengacu pada sistem ring.




Gambar 3. Topologi Jaringan WDM Ring

Perangkat
untuk mendukung konsep jaringan optik transparan pada topologi ring adalah add/drop sinyal pada level optik. Proses yang akan didukung oleh perangkat ini dalam hal jaringan optik transparan adalah proses pass through trafik yang mungkin terjadi pada tiap node dalam jaringan. Proses pass through trafik dalam jaringan transparan dilakukan tanpa terlebih dahulu melalui proses konversi sinyal OEO.


C. Topologi Mesh.


Topologi Mesh adalah topologi yang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.
Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Perutean kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)
3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi kanal/path)
Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui perutean alternatif demand. Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.
b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.
Jumlah komponen elektrik yang diproteksi menjadi lebih sedikit.


Gambar 4. Contoh Proses Restorasi


DWDM juga mengakibatkan terjadinya evolusi sistem proteksi, di mana terjadi pergeseran layer yang diproteksi, yang mengakibatkan terjadinya perubahan waktu proteksi. Waktu proteksi yang dibutuhkan akan semakin bertambah sesuai dengan layer yang akan diproteksi (dari layer fisik sampai layanan).



Gambar 5. Waktu Proteksi yang Dibutuhkan pada Tiap Layer


Kedua alternatif topologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa dan kajian agar pilihan topologi yang akan diterapkan dilapangan tepat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang dengan biaya yang efisien.
Menentukan proteksi yang tepat di antara arsitektur ring dan mesh pada jaringan dengan teknologi DWDM tergantung pada strategi perencanaan. Pada suatu disain atau perencanaan jaringan perlu dianalisa dalam kondisi seperti bagaimana jaringan mesh dengan DXC Self-Healing menjadi lebih menarik dibandigkan sistem ring dengan SHR, atau sebaliknya.
Perbandingan relatif di antara arsitektur SHR dan DXC Self-Healing pada jaringan transport optik masa depan dapat ditunjukkan dalam Tabel 1.


Tabel 1. Perbandingan Arsitektur Ring dan Mesh









Kesimpulan


Kedua alternatif topologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa dan kajian agar pilihan topologi yang akan diterapkan dilapangan tepat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang dengan biaya yang efisien. Sehingga dalam menentukan proteksi yang tepat di antara arsitektur ring dan mesh pada jaringan jaringan transport optik masa depan sangat tergantung pada strategi perencanaan.

Referensi:
1. Rekomendasi ITU-T Seri G.957
2. Rekomendasi ITU-T Seri G.692
3. Mencapai Reliability Five Nine’s Untuk Softswitch, Akhmad Ludfy, Gematel 2005
4. Sistem Proteksi Transmisi NGN, Akhmad Ludfy, Gematel 2005
5. Perbandingan Teknologi Mesh & Ring, Akhmad Ludfy & Mustapa Wangsaatmadja, 2002
6. Mike Sexton & Andy Reid, Transmission Networking: SONET and The Synchronous Digital Hierarchy, Artech House Boston London, 1992
7. Riset Strategi Evolusi PSTN Ke NGN, 2002, RisTI-ITB

RSVP Traffic Engineering


Based on paper by : P.iovanna, M.Settembre, R.Sabella.
Ericsson Lab Italy - Via Anagnina 203 .00040 Roma (Italy)
Abstraksi
Paper ini mendiskusikan suatu pendekatan baru untuk realisasi traffic engineering pada jaringan multi-layer generasi baru berdasarkan paradikma GMPLS. Secara khusus, Traffic Engineering (TE) System yang diusulkan mampu secara dinamis untuk merespon perubahan trafik, sementara itu, pada saat yang sama mampu memenuhi persyaratan QoS untuk kelas servis yang bebeda-beda. Solusi yang diusulkan terdiri atas pendekatan ruting hybrid, berdasarkan pada metode off-line maupun on-line, dan bandwidth management system yang mampu menangani prioritas, mekanisme pendudukan dan re-routing trafik dengan tujuan agar bersama-sama mampu mengakomodasi jumlah trafik terbesar dan memenuhi persyaratan QoS
1. Pendahuluan
Sudah dikenal secara luas bahwa trafik akan selalu didominasi oleh layanan berbasis internet, dibandingkan dengan trafik suara. Hal ini berkat peningkatan adopsi dari teknologi akses kecepatan tinggi dan migrasi dari servis-servis ke IP. Sebagai hasilnya, ada dua hal utama yang sangat penting dalam perkembangan jaringan generasi baru (NGN ) yaitu : jumlah trafik tumbuh dengan cepat dan juga jenis trafiknya berubah.
Konvergensi dari dunia telecom dan datacom kedalam era infocom pun menjadi suatu kenyataan. Infrastruktur baru harus cocok dengan scenario jaringan infocom. Secara praktis hal ini berarti bahwa infrastruktur jaringan harus multi service , yang berarti mampu mendukung beberapa tipe trafik dengan requirement yang berbeda dalam hal QoS (Quality of Service). Karena trafik IP akan mendominasi, infrastruktur jaringan juga harus mendukung karakteristik tersebut. Dua atribut utama yang merupakan ciri dari trafik internet adalah : i) Sifatnya yang self similar, ii) Asimetrik terhadap data flow. Requirement dasar muncul untuk infrastruktur generasi baru : fleksibilitas dan kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan demand terhadap waktu.
Lebih jauh lagi, migrasi dari semua service over IP , termasuk yang real time , memerlukan jaminan QoS untuk sub-set service dibandingkan dengan yang disediakan oleh jaringan berbasis telecom saat ini.
Sebagai hasilnya, beberapa requirement muncul untuk NGN : menyediakan provisioning dengan cepat, menangani fluktuasi dan pertumbuhan trafik, menangani QoS agar sesuai dengan SLA (Service Level Agreements) untuk berbagai jenis trafik dalam hal bandwidth atau delay atau packet loss atau requirement terkait kualitas lainnya, menawarkan kemampuan multi-service.
MPLS menjawab isu tersebut dengan mekanisme traffic engineering yang memungkinkan untuk menggabungkan keuntungan dari fleksibilitas dan performance sebagaimana pada layer 2 dan layer 3. Tantangan bagi NGN muncul dalam hal memperluas fleksibilitas dan efisiensi ke layer lain pada jaringan, seperti SDH/SONET dan WDM, dengan tujuan untuk mempertimbangkan plane non-packet forwarding.
Tujuan dari paper ini adalah untuk mengajukan solusi innovative, mendeskripsikan building-block dan mode operasi, dan mendiskusikan karakteristiknya.
2. Skenario Jaringan dan Latar Belakang Teknik
Trafik Engineering adalah proses untuk mengatur aliran trafik dalam jaringan untuk mengoptimalkan penggunaan resource dan performansi jaringan. Secara praktis ini berarti memilih rute untuk menangani traffic load, network state, dan user requirement seperti QoS dan bandwidth, dan untuk memindahkan trafik dari path dengan kongesti lebih besar ke path dengan kongesti lebih kecil. Untuk mendapatkan TE dalam kontek Jaringan Internet, IETF (Internet Engineering Task Force ) memperkenalkan MPLS (Multi Protocol Label Switching), constraint based routing dan Enhanced Link State Interior Gateway Protocol (IGP) sebagai sarana kuncinya
2.1 MPLS
Arsitektur MPLS adalah struktur terstandartisasi yang mampu mendukung solusi TE dan fungsionalitas QoS. Ini berdasarkan atas pemisahan antara data plane dan control plane, penggunaan kembali dan perluasan protocol IP yang sudah ada untuk fungsi signaling dan ruting, sementara itu memperkenalkan kembali model connection-oriented dalam kontek protocol IP. Skema MPLS adalah berdasarkan enkapsulasi dari paket IP kedalam paket yang dilabeli yang di forward dalam domain MPLS sepanjang virtual connection yang disebut LSP (Label Switch Path). Ruter MPLS disebut LSR (Label Switch Router) dan LSR pada ingress dan pada engress dari domain MPLS disebut sebagai Edge-LSR (E-LSR). Masing-masing LSP dapat diset pada ingress LSR melalui suatu ordered control, sebelum paket forwarding. LSP tersebut dapat dipaksa untuk mengikuti rute yang dikalkulasi sebelumnya berkat adanya fungsi ruting explicit. Lebih jauh lagi, MPLS memungkinkan untuk memesan resource jaringan pada spesifik path melalui protocol signaling yang sesuai (misal ; RSVP-TE, CR-LDP).

Jumat, 08 Mei 2009

Jurus Ampuh Menghadapi Flu

Makin melonjaknya angka korban akibat flu babi di sebagian negara tentu makin membuat kita resah. Jangan langsung panik dan bingung. Jangan mencari info seputar flu babi di tempat yang salah. Anda bisa mendapatkan info dan metode tepat seputar penyakit menular ini di bawah ini!

Memed Zoelkarnain, Koordinator Komunikasi Komnas FBPI (Flu Burung dan Pandemi Influenza) mengungkapkan langkah TEPAT (TEnang, PAhami, dan Tanggap) menangkal serangan virus H1N1 ini. Antara lain:

1. Anda harus mencari informasi tentang semua influenza (flu atau pilek) Pastikan Anda selalu mencari informasi tentang wabah flu baik yang bersifat musiman atau yang mematikan. Dan, sebarkan informasi tersebut kepada anggota keluarga dan orang terdekat Anda.

2. Mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin sebelum makan atau sebelum beraktivitas lainnya agar Anda dan keluarga terbebas dari virus penyakit. Cara yang tepat, tangan yang telah basah disabuni hingga berbusa, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya, terutama di bawah kuku, minimal 20 detik. Lalu, bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan kedua tangan di udara.

3. Anda harus praktekkan etiket batuk dan bersin. Tutupi hidung dan mulut saat bersin dan batuk, dengan menggunakan tisu atau lengan dalam Anda. Hindari meludah di tempat umum. Gunakan masker dan penutup hidung saat berada di tempat-tempat umum.

4. Amati kondisi yang berisiko menularkan virus. Jaga jarak dengan penderita flu setidaknya satu meter. Apabila menderita flu beristirahatlah di rumah dan hindari ke luar rumah serta berkumpul dengan orang banyak. Segera periksakan ke dokter bila flu bertambah buruk.

Tamiflu, obat ampuh flu babi?
Jika gejala-gejala flu buruk mulai nampak, seperti demam tinggi (>38º Celcius, dan perlu diwaspadai, terutama jika sudah mengonsumsi obat penurun panas, tapi suhu tubuh tidak kunjung menurun), batuk dan sesak napas.

Segeralah dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jika penderita yang terkena virus belum melewati waktu 48 jam, tamiflu, penangkal virus flu babi yang sudah tersedia di puskesmas dan rumah sakit terdekat bisa menjadi penawar virus, yang mampu menyembuhkan penderita.

Hotline flu babi
Ingin memahami lebih jelas A – Z mengenai flu babi, Anda bisa menghubungi pusat krisis penyakit ini, di antaranya:

- Komnas pengendalian Flu burung dan kesiapsiagaan menghadapi influenza
Telp: (021) 3854227 (Bisa dihubungi selama jam kerja: Senin-Jumat, pukul 09.00-17.00 WIB)

- SMS Center 081280000358 – 08197904919 (bisa dihubungi 24 jam)

- Call Center POSKO KLB (Kejadian Luar Biasa) Depkes 021 – 4257125 (bisa dihubungi 24 jam)

Kamis, 07 Mei 2009

Download Multiple Files From Rapidshare Without Premium Account





posted by GeckoFly at GeckoandFly Make Money Online - 4 days ago
Due to my broadband bandwidth capped at 5GB per month, downloading software, movies and mp3 is not what I normally do. However, there are times when I wanted to download freeware such as Linux OS or Window...

Install Windows Vista and 7 Seven Wallpaper, Theme and Skin for XP

posted by GeckoFly at GeckoandFly Make Money Online - 6 hours ago
Does anybody intalled windows 7 skin/theme on your windows vista? How to change the look of Windows XP to Vista and Seven? Modifications can cause instability, it is advisable to use these transformation p...