Selasa, 07 April 2009

Hari Terakhir Nabi Muhammad SAW

KHUTBAH PERPISAHAN
NABI MUHAMMAD SAW
Pada haji Wada’ Nabi menyampaikan Khutbah perpisahan / terakhir dari atas punggung ontanya dihadapan puluhan ribu kaum muslim yang sedang berihram dan wukuf di Arafah. Setelah memanjatkan puji Syukur kepada Allah, beliau menyatakan : “ Hai sekalian manusia, perhatikanlah dengan seksama apa yang akan aku sampaikan! Aku tidak tahu, boleh jadi aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian dalam keadaan seperti sekarang ini.” Hai kaum muslim ! Ketahuilah bahwa darah (jiwa dan harta kalian suci bagi kalian, seperti sucinya hari, bulan, dan tanah ini, sehingga saat kalian menghadap Allah dan pasti kalian akan menghadap-Nya. Saat itu kalian akan dituntut pertanggungjawaban atas segala apa yang telah kalian perbuat. Ya Allah, itu telah kusampaikan kepada mereka.
“Barang siapa yang menanggung beban amanat, maka hendaklah ia menunaikan amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
“Segala macam riba. Terlarang. Tetapi kalian masih berhak menerima kembali modal (yang kalian pinjamkan). Dengan demikian, kalian tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya. Allah telah menetapkan bahwa riba tidak boleh dilakukan lagi, dan riba pertama yang kubatalkan adalah riba Al Abbas bin Abdul-Muththalib.
Semua tuntutan darah (pembalasan jiwa) tidak berlaku lagi, dan tuntutan darah pertama yang aku hapuskan adalah tuntutan darah (jiwa) Ibn Rabi’ah bin Al-Harist bin Abdul Muththalib.
“Hai kaum muslim! Mulai hari ini hingga akhir masa, setan telah berputus asa untuk disembah kembali di negeri ini. Tetapi bila kalian mengikutinya dalam hal-hal lain, dia akan merasa puas dan senang melihat kalian berbuat hina dan nista. Karena itu hati-hatilah memelihara agama kalian.
“Hai kaum muslim ! Menukar bulan haram dengan bulan yang lain adalah penambahan kekufuran. Orang-orang disesatkan dengan perbuatan itu. Mereka menghalalkan pada satu tahun dan mengharamkan pada tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan jumlah bilangan bulan haram yang ditetapkan oleh Allah. Mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
“Hai kaum muslim ! Zaman telah beredar (dan kini) telah sesuai dengan apa yang diciptakan Allah. Bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas, ada bulan suci; tiga beturut-turut (Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram) dan bulan Rajab antara antara bulan Jumada Al Tsaniyah dan Sya’ban.
Hai kaum muslim! Sebagaimana kalian punya hak atas istri-istri kalian, merekapun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah melarang mereka memasukkan lelaki lain yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian dan kalian wajibn menjaga diri sehingga tidak melakukan hal-hal yang tidak wajar. Apabila mereka berbuat demikian, Allah mengizinkan kalian
berpisah tempat tidur dengan mereka, dan kalian boleh memukul mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan.
Kalian juga wajib memberikan nafkah, sandang dan pangan, sesuai dengan kewajaran. Hendaklah kalian membantu istri-istri kalian karena mereka adalah teman yang membantu kalian. Kalian mengambil mereka (dari orang tua mereka) dengan amanat Allah dan wajib halal hubungan suami-sitri kalian atas nama Allah.
“Hai kaum msulim ! Camkan apa yang aku sampaikan ini ! Telah kutinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh dengannya kalian tidak akan sesat selama lamanya, yaitu Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya.
“Hai Kaum Muslim ! Dengarkan dan pahamilah kata-kataku! Kalian pasti mengerti bahwa setiap muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, dan segenap kaum muslim adalah bersaudara. Namun tidak seorangpun dari kalian yang dihalalkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali yang diberikan atas dasar kerelaan hatinya. Janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri.
“Ya Allah ! Bukankah semua itu telah kusampaikan ?”
dengan suara bergemuruh membelah angkasa, kaum muslim menyambut pertanyaan Rasul itu dengan jawaban yang sama : “ … Ya benar (engkau telah menyampaikannya, ya Rasul) “
Rasullullah SAW kemudian bersabda, sambil mengarahkan jari telunjuknya kelangit dan kepada seluruh rombongan: Allahummasyhad, Allahummasyhad, Allahummasyhad (Ya Allah saksikalah, Ya Allah saksikalah, Ya Allah saksikalah.)
Di tempat inilah Rasul menerima wahyu yang dinilai oleh sementara ulama sebagai wahyu terakhir ( berkaitan dengan syariat) Yakni Firman-Nya : “Hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, Kucukupkan nikmat-Ku untukmu dan Ku-ridhai Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’ida <5> : 3)
Dari “Hari bersama Quraish Shihab”

Tidak ada komentar: