Jumat, 05 November 2010

Penduduk yang berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi harus diungsikan

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menjelaskan saat ini sudah 73 warga tewas akibat letusan Gunung Merapi. Selain itu, ratusan warga menderita luka bakar akibat terkena meterial Merapi.

"Korban meninggal sudah 73 orang, 69 di Yogyakarta dan 4 di Jawa Tengah," kata Agung Laksono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 5 November 2010. "Ratusan luka-luka, umumnya luka bakar."

Menurut Agung, saat ini seluruh penduduk yang berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi harus diungsikan. Pengosongan ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi. "Seluruh penduduk yang ada di lereng mengungsi sampai ke Yogyakarta," ujarnya.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), suara gemuruh Merapi juga sudah terdengar hingga jarak 30 kilometer.

Lembaga ini juga mengingatkan kemungkinan semakin bertambahnya material erupsi di sepanjang alur sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi dan material guguran kubah, serta tingginya intensitas hujan di sekitar gunung. "Berpotensi banjir lahar di seluruh sungai tersebut."

Dengan kondisi tersebut, maka status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya Gunung Merapi dapat berupa awan panas dan lahar.

Dengan memperhatikan data-data tersebut di atas, maka terhitung tanggal 5 November 2010 Pukul 01:00 WIB, wilayah yang aman bagi para pengungsi diubah dari di luar radius 15 km, menjadi di luar radius 20 km dari puncak Gunung Merapi. (sj)• VIVAnews

Tidak ada komentar: