VIVAnews - Sebanyak 77 jenazah korban awan panas Gunung Merapi pada Jumat 5 November 2010 dini hari sudah dimakamkan massal. Waktu satu jam belum cukup untuk menutup liang lahat seluas 7 x 28 meter itu.
Pantauan VIVAnews.com, makam massal korban wedhus gembel itu dilakukan bertempat di Tempat Pemakaman Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dusun Beran, Desa Margodadi, Kecamatan Sayegan, Yogyakarta, Minggu 7 November 2010.
Sekitar pukul 19.30 WIB, semua jenazah sudah masuk ke liang lahat. Petugas masih terlihat menutup liang lahat dengan tanah-tanah. Sekitar seribu orang melihat prosesi pemakaman ini.
Di prosesi pemakaman yang dimulai sejak sekitar pukul 18.30 WIB ini, warga setempat dan sekitarnya tampak mengelilingi di bibir-bibir liang lahat.
"Dari 77 ini, sudah 43 yang teridentifikasi. Data identitas mereka kami simpang untuk kepentingan identifikasi keluarga korban nanti," kata Tim Dokter Disaster Victim Identification (DVI) Polda DIY, Komisaris Polisi Agung Hadi Wijanarko.
Hampir semua korban merupakan warga Dusun Bronggang, Desa Argomulyo, Kecamatan Sleman, DIY. Mereka tersapu awan panas yang meluncur sekitar 16 sampai 18 kilometer. Posisi Dusun ini tak jauh dari Kali Gendol, sungai utama yang bermuara dari Merapi. Diduga, sungai ini memberi andil luncuran awan panas Merapi hingga ke lokasi ini.
Tokoh pemuda dari Jawa Barat di Yogyakarta, Ki Demang, memimpin doa pemakaman jenazah. Bupati Sleman Sri Purnomo memimpin pelepasan jenazah untuk masuk ke liang lahat. "Saat ini masih ada tujuh jenazah lain yang belum dimakamkan. Rencananya akan dimakamkan besok," kata Agung. (hs)
Laporan: Erick Tanjung l DIY
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar