JAKARTA - Badan tertinggi sepak bola Indonesia PSSI membantah Tudingan Indonesian Corruption Watch (ICW) yang mengatakan telah terjadi praktik suap dalam pemilihan Ketua Umum PSSI.
Bendahara PSSI Ahsanul Qosasih mengatakan sebagai kasir lembaga dirinya tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun guna menggali dukungan terpilihnya Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI selanjutnya.
"Saya sebagai bendahara tidak pernah mengeluarkan uang untuk itu," terangnya kepada okezone, Jumat (4/2/2011).
Menurutnya tudingan tersebut harus dapat dibuktikan. Dia juga mendukung bila ICW ingin menindaklanjuti tudingan tersebut. "Kalau ICW mau menindaklanjuti silakan, tapi harus ada bukti," tegasnya.
Namun dia cukup heran karena pemilihan Ketum PSSI belum berlangsung namun ICW sudah bisa menyatakan ada praktik suap. Walau begitu dia menyadari jika demokrasi di Indonesia masih sarat dengan praktik suap.
"Pemilihan kan belum ada bagaimana mau ada suap? Tapi pemilihan apapun sekarang lihat saja pemilihan kepala desa saja ada suap. Mau itu bentuknya hadiah atau pemberian lain, tapi di PSSI saya tidak tahu," bebernya.
ICW mencium aroma politik uang sebelum pelaksanaan pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 yang akan dilakukan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Maret mendatang.
Diduga setiap anggota yang akan terlibat pemilihan Ketua Umum PSSI mendapatkan kucuran dana Rp20 juta. "Itu yang diterima peserta kongres untuk mendukung salah satu kandidat," ucap peneliti muda ICW Apung Widadi, kemarin.
1 komentar:
woooi, apakah pssi mau mengikuti cara2 pemilihan kades ... !!!
Posting Komentar